'dosa-dosa pemangku jabatan sepak bola nasional'



Dosa-dosa PSSI

Pekan depan PSSI memasuki usia yang ke-80 usia yang relatif tua, mestinya semakin matangnya usia PSSI ini semakin bagus prestasi yang dicapai namun apa daya bukannya prestasi gemilang yang di capai tapi malah arang yang didapat dan berikut adalah "Dosa-dosa'' PSSI yang menyebabkan sepakbola Indonesia jalan ditempat :

1. PSSI enggan melengserkan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum, Mungkin mereka menganggap Nurdin sebagai "Maskot" karena semua tahu, ibarat di dalam suatu tim bila sang maskot hilang apa yang terjadi? tentunya tim akan kelimbungan karena tidak ada andalan yang selama ini menjadi pegengan
2. Malas mencari bakat-bakat besar yang tengah tertidur di negeri ini, dunia tahu bahwa Indonesia di huni oleh kurang lebih 200.000 juta penduduk. Namun sangat kesulitan untuk mendapatkan 11 orang pemain andalan.Alih-alih PSSI malah mencanangkan ide adanya naturalisasi pemain, ini adalah cermin malasnya PSSI dalam mencari bibit-bibit lokal yang berkualitas
3. Banyaknya kuota pemain asing yang berimplikasi sangat luas kepada Timnas Garuda karena selama ini klub lebih mempercayakan posisi penting dan momen-momen yang penting kepada legiun asing, sehingga pemain lokal menjadi orang asing dinegeri sendiri....bakat pemain lokal jadi terancam
4. Kurangnya sanksi yang tegas yang diberikan kepada klub, suporter, official maupun orang luar yang melanggar sehingga "mainset" mereka menganggap PSSI sebagai pemangku jabatan dinegeri ini tidak mempunyai wibawa

Ini adalah "Dosa-dosa" PSSI, namun saya tidak bermaksud menyudutkan
PSSI. Ini hanyalah sebuah kritik membangun yang harusnya ditanggapi dingin
oleh PSSI kerena apa yang saya dengungkan ini adaah asa seluruh insan sepak-
bola indonesia. Bravo Indonesia

0 komentar:

Bookmark and Share